Sabtu, 03 Maret 2007

Takdir itu kita yang milih

p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Sungguhlah keliru bila seseorang mengingat takdir hanya pada saat terjadinya malapetaka, sebaliknya kita melupakan takdir pada saat meraih kesuksesan. Manusia hamper semuanya selalu menutupi kesalahannya dengan berdalih takdir. Sikap ini sangat bertentangan dengan apa yang ada dalam AL-Qur’an Surat An-Nisa ayat 79,

Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu maka itu dari (kesalahan) dirimu sendiri”.

Memang kita tidak akan pernah bisa melepaskan diri dari takdir. Tetatpi perlu kita ingat takdir itu tidak hanya satu. Kita sebenarnya diberi kemampuan untuk memilih takdir tersebut. Jika anda sakit dan tidak berobat, itu berarti memilih takdir untuk sakit lebih lama, walaupun sebenarnya takdir untuk sembuh cepat pun itu ada.

Jika anda seorang pemalas, maka tidak mungkin anda dapat bersaing dengan orang lain. Ini adalah takdir tuhan yang terjadi berdasarkan hokum – hokum yang telah ditetapkannya.

Sebagai manusia yang hidup didunia kita ada 2 kewajiban yang harus dijalani. Kewajiban kita terhadap tuhan dan juga kewajiban kita terhadap diri kita dan keluarga kita.

Sholat adalah kewajiban utama yang harus dikerjakan oleh kita sebagai umat islam, tapi jangan menggunakan sholat sebagai alas an kita untuk bermalas – malasan. Sangatlah salah kalau kita menggunakan sholat sebagai alas an untuk tidak bekerja mencari penghidupan.

Takdir kita untuk miskin atau kaya juga dipengaruhi oleh kerja keras kita. Meskipun kita tiap waktu sholat tanpa diselingi dengan ikhtiar dan usaha tidaklah mungkin kita dapat menggapai impian kita.

Hidup itu menjemput bola bukan menunggu bola. Hal ini seperti firman allah yang kurang lebih artinya

bekerjalah untuk duniamu seakan kamu akan hidup selamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan esok kamu akan mati”.

Berpikir mencari kerja di suatu perusahaan itu susah, memang benar, tapi itu hanya merupakan salah satu pintu rejeki, masih banyak pintu yang lain. Berpikirlah dalam menentukan apa yang akan kamu perbuat, karena hal itu akan menentukan takdir mu.








0 komentar:

Posting Komentar

dimohon isi komentar anda, Syukur ada yang mau ngasih kritik yang membangun, untuk membangun silaturahmi