Senin, 05 Maret 2007

Sesal

Sesal adalah suatu kata dasar yang akan berubah menjadi penyesalan bila meleati suatu moment, indah maupun buruk. Penyesalan memang suatu hal yang pasti terjadi disaat suatu moment yang kita sesali telah lewat. Penyesalan memang selalu diakhir, ngga pernah orang meyesal sebelum kejadian terjadi. Kenapa kita harus menyesal sih?, ya karena kita masnusia bung, yang selalu meras kurang dan tidak puas. Karena kita anak kecil yang selalu ingin tahu akan hal baru, karena kita pecinta yang gampang terrayu, karena kita peneliti yang selalu melakukan trial and error, karena kita manjer yang kurang paham arti manajemen, karena kita Sysadmin yang tidak ngerti caranya backup system. Karena kita estimator yang ngga bisa main perkiraan.

Andai waktu dapat berputar, itulah kalimat yang akan keluar dari mulut kita saat penyesalan datang. Kalau kamu dapat berlari melebihi kecepatan cahaya maka kamu bisa memutar balik waktu, itu kata einsten, Cuma makna dari kata einsten itukan artinya ngga mungkin, mana bisa manusia melebihi kecepatan cahaya. Tapi ya itulah manusia selalu berpikir yang aneh. Menyesal selalu belakangan, makanya son kalau mau ngapain pikir – pikir dulu nyesal baru tahu rasa.

Nyesel gara – gara gini jadi ngga bisa nikah sama si fulan. Hallah……. kaya telenovela saja. Tapi memang kebanyakan itu pemuda lah yang kaya gitu. Gara – gara kamu karirku hancur, gara – gara nikah sama kamu aku jadi bangkrut, seandainya tadi aku ngga lari pasti ngga keringat kaya gini, seandainya tadi aku ngga beli bakso pasti aku masih lapar, coba kalau tadi aku masuk. Coba kalau….., tuh kan……..dll.

Hampir semua kejadian buruk yang terjadi pada diri kita akan menghasilkan penyesalan. Kalau hal yang baik pasti bersyukur. Cuma dasar manusia ada hal baik terjadi sama tetangga dia malah nyesel. Payah.

Sesal karena kita hilang control sungguhlah sangat meyakitkan, terkadang sesuatu yang harusnya dapat kita raih menjadi hilang karena kita yang kurang control, ceroboh dan kurang mawas diri. Tapi semua itu intinya memang pengendalian diri. Seandainya kita mampu untuk mengendalikan diri tentunya kita akan memperkecil kesempatan kita untuk meyesal.

“Ya sudah ya sudahlah” mungkin itu kalimat yang harus kita ucapkan untuk mengurangi rasa sesal kita. Benar kata orang jangan terlalu sering menghadap kebelakang, tataplah selalu kedepan. Ya benar sih secara humble juga bisa diartikan kan. Seandainya kita berjalan sering – sering menghadap ke belakang ya bisa saja ada lobang didepan yang bisa membuat kita terjatuh dan terluka.

Mungkin bagi kita ya harus bisa memperkirakan effecst dan impacts, kok kaya belajar ISO ya he..he…

Ya intinya ngga jauh – jauh dari kata H. Zaenudin M.Z pengendalian diri. Satu dua kali jatuh itu berarti sedang belajar, tapi kalau berkali – kali jatuh dilobang yang sama itu berarti buta, atau kita ngga bisa belajar.


0 komentar:

Posting Komentar

dimohon isi komentar anda, Syukur ada yang mau ngasih kritik yang membangun, untuk membangun silaturahmi