Anda pasti tahu kabel listrik kan ? Wah kebangetan deh kalau ngga tahu, anda tahu jaringan kabel listrik kan harus tahu juga donk, kalau akunya jangan ditanya, so pasti tahu lah 3 tahun sekloah listrik kalau sampai ngga tahu ya percuma ijazah STM ku donk. Terus maksdunya apa sih nanya tentang jaringan listrik ? entar ya tunggu dulu.
Kamu pasti tahu internet kan ? kalau ngga tahu ngga mungkin kan kamu dah buka blog ini, ini kan bagian internet juga. Kamu tahu ngga kalau jaringan internet sama jaringan listrik hamper memiliki kesamaan ? maksoed loe ? Gini jaringan internet dan jaringan listrik sebenarnya sama – sama digunakan untuk mengirimkan sinyal, bedanya internet mengirimkan data dan informasi sedang jardis (Jaringan Distribusi Listrik) Mengirimkan enegri listrik ke pelanggan.
Ternyata jaringan listrik dapat digunakan untuk jaringan internet loh, sueer dech. Teknologi penggabungan akses data berbasis IP dengan jaringan listrik dikenal dengan istilah Power Line Connection (PLC). Sebenarnya konsep menggunakan akses internet berkecepatan tinggi dengan memanfaatkan jaringan listrik bukan barang baru di negara-negara maju seperti Inggris, Amerika dan Australia. Jauh sebelumnya, bahkan sudah ada upaya untuk mengimplementasikan teknologi ini. Namun sempat terhambat karena ketidakmampuan mengatasi solusi ekonomis dalam menyaring kadar noise listrik yang melekat pada kabel-kabel listrik.
Berkat riset dan inovasi terbaru, masalah tersebut dapat teratasi dengan dikenalnya PLC. Dengan PLC, pelanggan aliran listrik dengan mudah mengakses internet dengan menyambungkan PC dan telpon Anda ke modem yang terhubung ke listrik. Di Indonesia saat ini yang menggunakan teknologi PLC ini adalah anak perusahaan PLN yaitu PT. Indonesia Comnet plus ( Icon + ).
Untuk dapat digunakan sebagai jaringan akses internet maka ada beberapa media tambahan yang harus disiapkan, jadi nggak langsung asal colok ke jaringan listrik yang ada ya kamu jadi kaya don king. Namun kayaknya untuk saat ini kita sebagai wong cilik belum bisa menikmati PLC dirumah kita, why ? yak arena perangkat tambahan yang harus digunakan itu ya muahal harganya cooy. Alat tersebut mungkin baru bias dinikmati oleh perusahaan yang memiliki konsep grid jaringan listrik dan utilitas serta infra struktur yang sesuai, ya nggak heran lah kalau Icon + bisa menggunakannya. Dan untuk memperoleh jasa wireless operator PLC harus memiliki licensi ( wah kaya windows saja ya?)
Konsep dasar yang harus diingat adalah bahwa PLC merupakan satu pemanfaatan distribusi komunikasi voice dan data melalui media listrik bertegangan rendah. Teknologi ini jauh lebih efisien dibandingkan dengan pengguna kabel pada umumnya, karena dengan teknologi ini pemilik rumah dapat mengakses internet, VoIP, telepon dan menonton acara televisi pada saat bersamaan tanpa harus menggunakan kabel tambahan.
Namun dalam implementasinya, untuk masuk ke dalam fungsi wireless perlu diperhatikan interoperability-nya dan jaringan eksisting yang ada. Di dalamnya termasuk masalah noise terutama yang datang dari motor power dan lampu floresen dan radiasi RF, masalah regulasi (lisensi), dan masalah EMC (electromagnetic compatibility), yaitu sinyal frekuensi tinggi yang mempunyai tendens untuk "meloncat" dari rangkaian. Adanya EMC ini sangat berbahaya bagi mahluk hidup (biological system).
Teknologi ini juga diyakini hanya dapat bertahan hidup pada jaringan distribusi tegangan relatif rendah (11 kv atau kurang) dari transmormer substation ke tempat pelanggan. Ini berarti bahwa infrastruktur jaringan telekomunikasi konvensial yang mahal harus disedikan untuk setiap substation. Jadi, sepertinya kita memang harus bersabar untuk bisa berinternet dan menelpon lewat jaringan kabel listrik.
0 komentar:
Posting Komentar
dimohon isi komentar anda, Syukur ada yang mau ngasih kritik yang membangun, untuk membangun silaturahmi