Semalaman ngobrol sama temen, dia curhat mengenai nasib dia (menurut dia nasib) sampai sekarang ngga dapat - dapat kerja, menurut dia waktu yang ada sangat terbatas untuk melamar pekerjaan, dan menurut dia umur sudah menutup dirinya untuk bisa kerja di perusahaan. Cerita nya dia minta pendapat dari aku, aku sebagai temannya selama 6 tahun terakhir ini ya coba sebisanya, aku jawab saja "bukan nasib yang menentukan kita tapi kita yang menentukan nasib", dia masih ngga ngeh juga ternyata. Aku coba jelaskan kedia kalau "kamu yang nggak bisa ngatur waktu dan kamu yang terlalu sering membuang kesempatan."
Dia bingung terus aku jelasin lagi, "kamu bagus punya prinsip dalam hidup ini karena prinsip itu no.1 bukan 234 (loh kok jadi kretek ya), tapi masalahnya prinsip yang kamu pegang selema ini adalah prinsip yang membuat susah diri kamu sendiri, dan kontrol terhadap perasaan kamu yang terlalu case sensitife, kamu kerja tapi begitu ada orang yang ngga suka dengan kamu ditempat kerja kamu langsung mundur terus resign, memang prinsip yang bagus ingin kerja dengan tenang, tapi perlu kamu ingat dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, yang penting kamu sesuai aturan yang berlaku aja jangan pedulikan dengan omongan orang mengenai hal - hal yang ga perlu, dimana pun kamu kerja pasti ada yang suka ada yang ga suka, tapi tiap - tiap kamu kerja dan ada yang ngga suka kamu langsung resign, cowok macam apa kamu ini."
Mungkin dia ga nyangka aku bakalan ngomong seperti itu, tapi maksud aku ngomong gitu biar dia sadar dan jangan malas. "Kamu lebih mentingin hal - hal yang ga perlu dari pada ngutamain masa depan kamu loh, kalau aku lihat kamu belum bisa netapin tujuan kamu padahal kamu punya banyak kesempatan tapi kamu lebih sering waste opportunity. Yang perlu kamu lakukan sekarang adalah berubah dan tetapkan tujuan kamu mau kemana, dan satu hal gunakan kesempatan yang ada kalau perlu tulis di agenda dan bawa kemana - mana bila perlu gantungin di kaca helm kamu biar tiap pergi kamu tahu jadwal kamu".
0 komentar:
Posting Komentar
dimohon isi komentar anda, Syukur ada yang mau ngasih kritik yang membangun, untuk membangun silaturahmi